Perkembangan
ilmu pengetahuan memberikan dampak yang besar dalam penemuan baru di
bidang teknologi. Pada akhir abad ke-15 muncul gerakan yang bertujuan
mengembangkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang dikenal dengan
istilah renaisans, yaitu suatu gerakan yang ingin melahirkan kembali
kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno.
Renains
menjunjung tinggi kemampuan manusia, baik cara berpikir atau menemukan
dan menciptakan. Dengan adanya gerakan ini, semua orang bebas berpikir
untuk menghasilkan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain gerakan renaisans, juga muncul gerakan yang disebut
dengan humanisme yaitu suatu gerakan yang bertujuan mempelajari dan
mengembangkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan untuk diabdikan bagi
kepentingan manusia.
Memasuki abad
ke-18, ilmu pengetahuan berkembang pesat hingga abad ini sering disebut
dengan abad pemikiran. Abad ke-18 merupakan abad penemuan berbagai
bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, maupun teknologi. Penemuan di bidang teknologi merupakan awal
abad teknologi yang membawa dunia berkembang dengan lebih jauh dan lebih
cepat dari masa sebelumnya. Bersamaan dengan itu, pertumbuhan
bangsa-bangsa dan segala peradabannya juga melaju dengan cepat sehingga
pada abad ke-21 manusia mampu menciptakan berbagai peralatan dan
teknologi canggih. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berjalan pesat, mendorong berkembangnya berbagai macam industri di
berbagai negara termasuk Indonesia.
Di Indonesia,
ilmu pengetahuan dan teknologi mulai berkembang sejak masa kolonial
Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kolonial
Belanda ini ditandai dengan berdirinya perusahaan swasta asing, misi
keagamaan dan pendidikan Barat. Semuanya itu merupakan bagian dari
eksploitasi ekonomi. Teknologi modern Barat memperkenalkan teknologinya
yang pertama dengan melalui pabrik gula. Modernisasi teknologi tersebut
kemudian menyebar ke sektor lainya, seperti pada galangan kapal,
pertambangan batu bara, timah, gas dan minyak bumi. Sejak pertengahan
abad ke-19 perkembangan ilmu pengetahuan Barat telah tersebar di
Indonesia dengan melalui pembukaan sekolah-sekolah Barat bagi penduduk
bumiputra.
B. Faktor penyebab ketertinggalan perkembangan IPTEK di Indonesia.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dipelopori bangsa Barat pada masa
kolonial Belanda ternyata belum mampu mendorong terjadinya revolusi ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Pada masa Pendudukan Jepang
sempat diperkenalkan beberapa teknologi baru, khususnya dalam bidang
pertanian. Akan tetapi, ternyata hal tersebut tidak banyak berpengaruh
terhadap masyarakat pada masa itu. Penerapan teknologi modern di dalam
masyarakat hanya terpusat pada bidang tertentu dan sebagian besar
dikuasai oleh pengusaha asing.
Pada masa itu, Indonesia masih tertinggal
jauh dibandingkan dengan negara-negara Barat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut di antaranya disebabkan oleh
faktor-faktor sebagai berikut.
1) Terbatasnya jumlah penduduk Indonesia yang mendapat pendidikan.
2) Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang terlibat langsung dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Tidak
adanya keinginan baik dari penguasa kolonial Belanda maupun penguasa
swasta asing dalam melakukan alih teknologi bagi penduduk pribumi.
4) Tidak terjadinya industrialisasi.
5) Tidak terjadinya inovasi teknologi yang berarti dalam masyarakat Indonesia sendiri.
sumber : http://sketsa-1000.blogspot.com/2013/04/perkembangan-ilmu-pengetahuan-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar